PERAN MUHAMMADIYAH DALAM KEBANGKITAN NASIONAL Bag. 1
A. Peran Amal Usaha Muhammadiyah dalam Kebangkitan Nasional
Dakwah Muhammadiyah adalah dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, Muhammadiyah mengambil peran yang sangat kuat dalam kebangkitan nasional untuk membangun negara Republik Indonesia. maka peranan perjuangan Muhammadiyah dalam mewujidkan tujuan masyarakat Islam yang sener-benarnya;
1. Peran Muhammadiyah dalam Mencerdaskan Bangsa
Muhammadiyah saat ini jika dihitung dengan kalender masehi adalah 18 November 1912 s/d 18 November 2020 sudah berusia 108 tahun. hal ini berrti sudah seabad lebih Muhammadiyah berkontrubisi dalam memajukan negeri ini.
Peran MUhammadiyah yang sangat menonjol dalam kebangkitan nasional ini adalah dalam hal mencerdaskan anak bangsa, hal ini dapat dilihat sejak penjajah belanda hingga masa sekarang ini, bahwa bidang pendidikan adalah amal usaha unggulan Muhammadiyah.
Sejarah Perjuangan Muhammadiyah dalam mencerdasaskan anak bangsa ditandai dengan sekolah/madrasah Muhammadiyah pada 1 Desember 1911. pada masa awal didirikan K.H. Ahmad Dahlan adalah satu-satunya guru yang mengajar di sekolah/madrasah itu. semua kebutuhan sekolah dicukupi oleh K.H. Ahmad Dahlan sendiri. Setelah 7 bulan berjalan kemudisn K.H. Ahmad Dahlan mendapat bantuan dari Budi Utomo.
Dari awal pendirian hingga sekarang dapat disimpulkan bahwa Muhammadiyah telah memberikan simbangan berharga bagi bangsa ini yakni melahirkan generasi-generasi bangsa yang kuat iman dan cerdas pemikirannya. karena itu mereka mampu menghadapi tantangan dan permasalah kehidupan diberbagai bidang.
Dalam bidang pendidikan, hingga tahun 2015 Muhammadiyah memiliki 4.623 Taman Kanak-kanak dan Taman Pendidikan Al Qur’an, 71 Sekolah Luar Biasa, 2.252 Sekolah Dasar dan Madrasah Diniyah/Ibtidaiyyah, 1.111 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP dan MTs), 1.291 SLTA (SMU, MA, SMK) dan Sekolah Kejuruan, serta 67 Pondok Pesantren.
2. Peran Muhammadiyah dalam Memberikan Layanan Kesehatan
Pelayanan Muhammadiyah dalam bidang kesehatan dimulai dari semangat K.H. Ahmad Dahlan dalam mengamalkan surat AL-Ma'un, berdasarkan surat itu beliau merasa terdorong untuk melaksanakan perintah Allah dengan bersungguh-sungguh, yakni dengan cara menyantuni anak yatim, memberikan makan dan mengembirakan hati orang miskin, sera menolong orang tertimpa musibah.
Atas Prakarsa HM Syuja' terbentuklah sebuah wadah yang khusus menurusi nasib anak yatim, orang miskin dan orang-orang tertimpa musibah. HM. Syuja' adalah pemuda yang terpanggil untuk menjadikan Muhammadiyah sebagai sarana amal dan dakwah Islam. wadah itu kemudian dikenal dengan Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) dan mulai beroprasi pada 15 Februari 1923. seiring dengan perkembangan zaman maka para era tahun 1980-an nama PKO berubah menjadi Pembina Kesejahteraan Umat (PKU).
PKU yang kini bertransformasi menjadi rumah sakit, klinik dan balai pengobatan telah membantu pemerintah dalam mensejahterakan dan menyehatkan rakyat Indonesia secara rasional. Masyarakat yang pada zaman itu masih percaya dengan pengobatan tradisional, melalui PKO Muhammadiyah memperkenlakan pengobatan secara medis yang sifatnya lebih ilmiah secara keilmuan.
Dalam bidang kesehatan, hingga tahun 2015 Muhammadiyah memiliki 2.119 unit yang terdiri dari Rumah Sakit Umum (RSU), Rumah Sakit Bersalin, Rumah Sakit Bersalin, Balai Kesehatan Ibu dan Anak, Balai Pengobatan, Poliklinik, Balkesmas, dan layanan kesehatan lain. Lalu, dalam bidang kesejahteraan sosial, hingga tahun 2015 Muhammadiyah telah memiliki 318 unita yang terdiri atas panti asuhan yatim, panti jompo, Bakesos, santunan keluarga, panti wreda/manula, panti cacat netra, santunan kematian, serta BPKM. Dalam bidang ekonomi, hingga tahun 2015 Memiliki 762 Bank Kredit Rakyat Syariah (Lebih lengkap, silahkan lihat grafik diatas).
3. Peran Muhammadiyah dalam Pemurnian dan Pembaharuan Agama
Salah satu ciri yang sangat menonjol dalam Muhammadiyah adlah gerakan purifikasi (Pemurnian) dan Modernisasi (pembaharuan) atau dalam bahasa arab disebut Tajdid. dua hal ini diibaratkan dengan dua sisi mata uang yang sama nilainya.
a. Pemurnian ajaran agama (purifikasi)
Purifikasi adalah gerakan pembaharuan untuk memurnikan agama. yakni dengan upaya Muhammadiyah melakukan upaya pemisahan antara budaya adat dengan agama, dan membersihkan islam dari praktik Syirik, Takhayul, bid'ah dan khurofat.
b. Modernisasi
Adalah Gerakan pembaharuan pemikiran Muhammadiyah untuk mencari pemecahan atas berbagai persoalan yang dihadapi dengan merujuk pada al-qur'an dan As-Sunnah. upaya ini untuk menyegarkan dan memperbaharui pengertian dan penghayatan terhadap ajaran islam yang berhadapan dengan perubahan dan perkembangan masyarakat.
Komentar
Posting Komentar